Minggu, 23 April 2017

Bentuk-bentuk Kepemilikan

Bentuk-bentuk Kepemilikan
1.       Bentuk Kepemilikan
      Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan usaha bisnis. Sebab, berhasil tidaknya bisnis yang dijalankan juga tergantung dari keputusan tersebut. Bentuk kepemilikan bisnis ada yang dikatakan berbentuk badan hukum dan tidak berbadan hukum. Yang dimaksud dengan bentuk badan hukum yaitu badan usaha yang memiliki kekayaan tersendiri, pisah dari harta kekayaan para pendirinya atau para pengurusnya. Bentuk kepemilikan bisnis antara lain:
a.       Perusahaan perorangan
b.      Firma
c.       CV
d.      PT
e.       BUMN
f.       Koperasi
g.      Yayasan

2.       Go Publik
      Go publik berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Indofood, PT. Aneka Tambang, Indosat, dan masih banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Publik.
       Secara umum, perusahaan yang memutuskan untuk menjual saham kepada masyarakat yang mempunyai beberapa tujuan, manfaat yang diperoleh dan konsekuensi yang harus ditanggung pihak perusahaan. Perusahaan yang melakukan Go Publik, mempunyai tujuan antara lain :
·         Mendapatkan dana untuk memperluas usaha (ekspansi) atau diversifikasi usaha dan memperbaiki struktur modal perusahaan
·         Meningkatkan nilai perusahaan (shareholder value)
·         Melepaskan sahamnya agar mendapatkan keuntungan (divestasi)

3.       Keuntungan dan Kerugian Go Public
Keuntungan dari Go Public adalah :
1.      Perusahaan dapat meningkatkan likuiditas dan memungkinkan para pendiri perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin banyak investor yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima perusahaan dari investor luar.
2.      Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko portofolio mereka.
3.      Membeli nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar sahar yang dijual dipasaran.
4.      Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya dengan hanya menggunakan saham.
5.      Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Publik.
Selain keuntungan Go Publik juga memiliki kerugian yaitu :
1.      Laporan Rutin. Setiap perusahaan yang Go Publik secara peroidik harus membuat laporan kepada Bursa Efek Indonesia, bisa saja per kuartal atau tahunan, tentu saja untuk membuat laporan tersebut diperlukan biaya.
2.      Terbuka. Semua perusahaan Go Publik pasti transparan dan sangat mudah untuk diketahui oleh para kompetitornya dari segi data dan management nya.
3.      Keterbatasan kekuasaan pemilik. Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang saham, tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan dan lainnya, karena perusahaan tersebut milik public.
4.      Hubungan antar investor. Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya dan di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.

4.       Proses go public
Dalam proses Go Publik perusahaan membutuhkan peran lembaga menunjang pasar modal, yang akan membantu perusahaan mulai dari penyediaan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran ke BAPEPAM sampai pendaftaran sahamnya ke bursa efek. Menurut Sutrisno M.M langkah-langkah proses Go Publik tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Persiapan, langkah awal yang perlu ditempuh oleh perusahaan yang akan melakukan emisi yaitu persiapan internal perusahaan, yakni melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui perusahaan akan melakukan go public.
2.      Mendapatkan persetujuan, maka langkah selanjutnya perusahaan harus menyampaikan pernyataan maksud kepada BAPEPAM. Setelah menyampaikan maksud kepada Bapepam, segera menghubungi penjamin emisi atau underwriter yang akan membantu perusahaan dalam proses emisi efek.
3.      Underwriter atas nama emiten menyampaikan pernyataan pendaftaran emisi efek kepada Bapepam dalam menyerahkan berbagai persyaratan yang diperlukan.
4.      Setelah pernyataan pendaftaran, Bapepam melakukan evaluasi terhadap permintaan emiten untuk Go Publik.
5.      Bila dalam evaluasi dianggap cukup dan memebuhi persyaratan, maka Bapepam akan memberikan izin kepada emiten untuk menawarkan sahamnya ke pasar perdana.
6.      Setelah mendapat izin, perusahaan segera memasuki pagar perdana yakni melakukan penawaran efek langsung kepada masyarakat.
7.      Penjatahan saham, apabila jumlah permintaan efek oleh investor lebih besar dibanding dengan jumlah efek yang ditawarkan, perlu dilakukan penjatahan supaya adil.
8.      Pengambilan dana, bila terjadi kelebihan permintaan berarti juga terjadi kelebihan bayar oleh investor, oleh karena itu setelah penjatahan, kelebihan setor tersebut segera dikembalikan .
9.      Penyerahan efek kepada pemesan sesuai dengan jatah yang diterima oleh masing-masing investor.
10.  Pencatatan efek ke bursa, agar efek yang telah dibeli oleh investor bisa segera diperjualbelikan di bursa.

Kesimpulan

Kepemilikan adalah tipe organisasi yang paling sederhana, dimana perusahaan yang dimiliki oleh perorangan yang beroperasi dengan namanya sendiri atau dibawah suatu merek dagang. pemilik bertanggung jawab penuh, termasuk bertanggung jawab yang tak terbatas. bila perusahaan bangkrut, seluruh aset pemilik, baik milik perusahaan maupun milik pribadi bisa digunakan untuk membayar hutang.
Go Publik artinya perusahaan tersebut telah memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap untuk dinilai oleh publik secara terbuka.









DAFTAR PUSTAKA
Aji, Bonifasius Kuswiratno. 2015. Memulai usaha itu gampang. Transmedia.
Fakhruddin Hendy M. 2008. Go Publik: Strategi pendanaan dan peningkatan Nilai Perusahaan. Elex Media Komputindo.
Widoatmodjo, Sawidji. 2013. Jurus jitu Go Public. Elex Media Komputindo.

Minggu, 16 April 2017

Evaluasi Peluang Usaha Baru

EVALUASI PELUANG USAHA BARU
            Evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Pentingnya evaluasi usaha
1.      Mengetahui posisi usaha anda
2.      Mengambil langkah perbaikan atau pengembangan usaha
3.      Mengetahui kemajuan usaha anda
4.      Target usaha anda selanjutnya.

1.       Penetapan Kelayakan Usaha Baru
       Banyak dana telah dikeluarkan di dalam memulai usaha baru. Banyak pula usaha baru yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun dan hanya sedikit saja yang berhasil dalam usahanya. Suatu analisis kelayakan yang komprehensif dan sistematis hendaknya mampu mengidentifikasi masalah, dan menunjukkan cara untuk mengendalikan.

2.       Analisa Kelayakan Teknis
       Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yang harus dilakukan yaitu:
1.  Identifikasi spesifikasi teknis penting
2.  Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja

3.       Penilaian Peluang Usaha
       Para wirausahawan selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar. Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
       Riset pasar adalah pemungpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa. Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih baik. Riset pasar dapat membantu:
1.      Menemukan pasar yang menguntungkan
2.      Memilih produk yang dapat dijual
3.      Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
4.      Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
5.      Merencanakan sasaran yang realistic

4.       Analisa Kelayakan Finansial
       Landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian bisa berbeda tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha baru. Contoh, komponin produk baru mungkin perlu di buat dalam ruangan, yang mana hal ini memerlukan investasi pada mesin produksi dan bangunan. Sebaliknya, pembuatan produk baru bisa disubkontrakkan pensuplai di luar. Disini pada dasarnya perusahan sebagai penyimpanan dan operasi pemasaran bisa dilakukan dengan investasi kecil dalam asset tetap.
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial:
a.       Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
b.      Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
c.       Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
d.      Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan

5.       Penilaian Kemampuan Organisasional
       Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif serta keterampilan yang dibutuhkan jika usaha baru mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu:
a.       Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
b.      Perbantingan kebutuhan dan ketersediaan personalia

6.       Analisa Persaingan
       Praktis semua bisnis usaha akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan keuntungan persaingan sebagai produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, waktu penyerahan yang lebih singkat, atau harga yang relative lebih rendah. Jenis keuntungan tersebut menyebabkan mengapa pelanggan membeli suatu jenis barang keperusahaan tersebut.
       Banyak perusahaan baru yang kurang memperhatikan pemanfaatan dan pengembangan produk yang kompetitif. Usaha baru harus analisa tekanan persaingan dan tindakan yang akan diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini hendaknya dilakukan terpisah dengan analisa kelayakan pasar, walaupun masalah-maslah yang dihadapi saling berhubungan. Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persingan:
1.      Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identic dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2.      Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
a.         Identifikasi persaingan besar potensial
b.        Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan
c.         Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Kesimpulan
       Jadi sebelum memulai usaha baru hal pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa usaha atau mengevaluasi tersebut apakah usaha tersebut layak untuk dilanjutkan ketahap berikutnya atau tidak.  Tingginya modal usaha menjadikan perlunya dilakukan penelitian  yang kemprehensif dan sistematis yang nantinya akan menentukan kelayakan dan kemampuan dalam memperoleh keuntungan dari usaha baru tersebut dalam waktu yang lama.






DAFTAR PUSTAKA
Aji, Bonifasius Kuswiratno. 2015. Memulai usaha itu gampang. Transmedia.
Dinsi, Valentino. 2012. Satu Keluarga Satu Pengusaha. Rumah Wirausaha
Nitisusastro, Mulyadi. 2010. Kewirausahaan dan manajemen usaha kecil. Alfabeta.

Minggu, 09 April 2017

PEMBIAYAAN USAHA



Pembiayaan Usaha
            Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah di rencanakan, baik yang dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. Tujuan pembiayaan adalah peningkatan ekonomi umat, tersedianya dana bagi peningkatan usaha, meningkatan produktivitas, membuat lapangan kerja baru, dan terjadi distribusi pendapatan.
            Usaha atau business, adalah suatu kegiatan bisnis yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memperoleh penghasilan atau laba. Tujuan usaha adalah supaya bebas dan tidak terikat, dorongan social, dan untuk mendapat kekuasaan.

1.       Masalah dalam Pencarian Modal
       Setiap kewirausahawan yang mencoba memperoleh modal mengetahui betapa sukarnya tugas ini sebagaimana halnya dengan para penanam modal. Sebagian besar pemodal professional hanya menanamkan dananya pada 1 sampai 2 persen dari usulan yang diajukan.
       Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi kewirausahaan antara lain :
1.      Kinerja yang meragukan
2.      Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3.      Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4.      Preferensi dari modal terbatas
5.      Kurang hubungan dengan sumber-sumber modal (bank)

2.       Pembiayaan Bisnis
      Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwan pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Sedangkan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.
       Tahap pendanaan pengembangan bisnis meliputi :
a.       Pendanaan tahap awal, jumlah relative kecil untuk :
1.      Proposal bisnis dan studi kelayakan finasial
2.      Pengembangan produk dan pemasaran awal operasional
b.      Pendanaan ekspansi
1.      Modal kerja bagi pertumbuhan awal
2.      Perluasaan perusahaan dengan pertumbuhan penjualan (dilihat pada titik break even)
3.      Biaya untuk persiapan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat

3.       Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
      Untuk mendapat modal, seseorang perlu mengetahui berapa banyak uang yang dibutuhkan. Namun banyak wirausahawan yang tidak mengetahui cara memperkirakan kebutuhan finansial dari perusahaan. Perencanaan finansial dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1.      Perencanaan Likuiditas (aliran kas) dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan. Satu unsur proyeksi aliran kas melibatkan proyeksi penjualan dan laba perusahaan dimasa depa.
2.      Perencanaan Laba (laporan rugi laba) juga mempunyai keabsahan independen sebagai laporan rugi laba perusahaan dimasa depan.
Sumber utama untuk menentukan kebutuhan finansial perusahaan adalah proyeksi aliran kas didukung oleh proyeksi aliran laba. Langkah-langkah memproyeksi kebutuhan kas :
1.      Membuat proyeksi rugi laba
2.      Membuat neraca arcs kas
3.      Membuat aliran (arius kas)
4.      Membuat proyeksi neraca
5.      Membuat ringkasan kebutuhan dan penggunaan kas
6.      Menentukan bagian dari kas total yang dibutuhkan

4.      Analisa Pulang Pokok
       Analisa pulang pokok adalah teknik untuk menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok. Analisa ini menghasilkan informasi yang mengikhlaskan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi.

5.      Mencari Sumber Pemodalan
     Besaran modal untuk mendirikan usaha tidak jarang melebihi kemampuan pelaku usaha. Oleh karena itu, perlu dipikirkan cara untuk mencari tambahan modal agar usaha yang direncanakan dapat terealisasikan dengan baik. Kebanyakan, dana awal sebuah perusahaan yang baru berdiri berasal dari tabungan pemilik serta tabungan teman dan relasi. Seorang pelaku usahanya dapat juga meminjam dari bank, selama harta peribadi tertentu dapat dijadikan sebagai agunan. Berikut ini beberapa sumber dana yang dapat dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan modal dalam menjalankan usaha.
1.      Dana Modal Sendiri
2.      Investasi dalam perusahaan
3.      Utang dagang

6.      Penilaian Perusahaan
     Setiap perusahaan dituntut untuk memberikan kinerja yang baik sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Kinerja mencerminkan prestasi perusahaan berdasarkan kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Melalui pengukuran kinerja, dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam mengelola sumber daya dalam percapaian tujuan secara aktif dan efisien.






Daftar Pustaka
Aji, Bonifasius Kuswiratno. 2015. Memulai usaha itu gampang. Transmedia.
Halim, Abdul SE. MM. AK. 2005. Manajemen keuangan bisnis konsep dan aplikasinya. Jakarta: Mitra wacana media. Edisi pertama.
Muhamad. 2016. Manajemen pembiayaan bank syari’ah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Nitisusastro, Mulyadi. 2010. Kewirausahaan dan manajemen usaha kecil. Alfabeta.