Pembiayaan
Usaha
Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang
telah di rencanakan, baik yang dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata
lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan. Tujuan pembiayaan adalah peningkatan ekonomi umat,
tersedianya dana bagi peningkatan usaha, meningkatan produktivitas, membuat
lapangan kerja baru, dan terjadi distribusi pendapatan.
Usaha atau business, adalah suatu
kegiatan bisnis yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memperoleh
penghasilan atau laba. Tujuan usaha adalah supaya bebas dan tidak terikat,
dorongan social, dan untuk mendapat kekuasaan.
1.
Masalah dalam Pencarian Modal
Setiap kewirausahawan yang mencoba
memperoleh modal mengetahui betapa sukarnya tugas ini sebagaimana halnya dengan
para penanam modal. Sebagian besar pemodal professional hanya menanamkan
dananya pada 1 sampai 2 persen dari usulan yang diajukan.
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan
yang biasanya dihadapi kewirausahaan antara lain :
1.
Kinerja yang
meragukan
2.
Kegagalan
perusahaan untuk menindaklanjuti
3.
Kurangnya
pengalaman dan ketajaman bisnis
4.
Preferensi dari
modal terbatas
5.
Kurang hubungan
dengan sumber-sumber modal (bank)
2.
Pembiayaan Bisnis
Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwan
pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana
untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Sedangkan
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.
Tahap pendanaan pengembangan bisnis
meliputi :
a.
Pendanaan tahap
awal, jumlah relative kecil untuk :
1.
Proposal bisnis
dan studi kelayakan finasial
2.
Pengembangan
produk dan pemasaran awal operasional
b.
Pendanaan ekspansi
1.
Modal kerja bagi
pertumbuhan awal
2.
Perluasaan
perusahaan dengan pertumbuhan penjualan (dilihat pada titik break even)
3.
Biaya untuk
persiapan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat
3.
Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Untuk mendapat modal, seseorang perlu mengetahui
berapa banyak uang yang dibutuhkan. Namun banyak wirausahawan yang tidak
mengetahui cara memperkirakan kebutuhan finansial dari perusahaan. Perencanaan
finansial dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1.
Perencanaan Likuiditas (aliran kas) dipusatkan pada perencanaan aliran kas
perusahaan. Satu unsur proyeksi aliran kas melibatkan proyeksi penjualan dan
laba perusahaan dimasa depa.
2.
Perencanaan Laba (laporan
rugi laba) juga mempunyai keabsahan
independen sebagai laporan rugi laba perusahaan dimasa depan.
Sumber utama untuk menentukan kebutuhan finansial
perusahaan adalah proyeksi aliran kas didukung oleh proyeksi aliran laba.
Langkah-langkah memproyeksi kebutuhan kas :
1. Membuat proyeksi rugi laba
2. Membuat neraca arcs kas
3. Membuat aliran (arius kas)
4. Membuat proyeksi neraca
5. Membuat ringkasan kebutuhan dan penggunaan kas
6. Menentukan bagian dari kas total yang dibutuhkan
4.
Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok adalah teknik untuk
menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume
penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok. Analisa ini
menghasilkan informasi yang mengikhlaskan berbagai tingkat keuntungan dan
kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi.
5.
Mencari Sumber Pemodalan
Besaran modal untuk mendirikan usaha tidak jarang
melebihi kemampuan pelaku usaha. Oleh karena itu, perlu dipikirkan cara untuk
mencari tambahan modal agar usaha yang direncanakan dapat terealisasikan dengan
baik. Kebanyakan, dana awal sebuah perusahaan yang baru berdiri berasal dari
tabungan pemilik serta tabungan teman dan relasi. Seorang pelaku usahanya dapat
juga meminjam dari bank, selama harta peribadi tertentu dapat dijadikan sebagai
agunan. Berikut ini beberapa sumber dana yang dapat dipertimbangkan untuk
memenuhi kebutuhan modal dalam menjalankan usaha.
1.
Dana Modal
Sendiri
2.
Investasi dalam
perusahaan
3.
Utang dagang
6.
Penilaian Perusahaan
Setiap perusahaan dituntut untuk memberikan kinerja
yang baik sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Kinerja mencerminkan
prestasi perusahaan berdasarkan kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.
Melalui pengukuran kinerja, dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan
dalam mengelola sumber daya dalam percapaian tujuan secara aktif dan efisien.
Daftar Pustaka
Aji, Bonifasius Kuswiratno. 2015. Memulai usaha itu gampang. Transmedia.
Halim, Abdul SE. MM. AK. 2005. Manajemen keuangan bisnis konsep dan
aplikasinya. Jakarta: Mitra wacana media. Edisi pertama.
Muhamad. 2016. Manajemen pembiayaan bank syari’ah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Nitisusastro, Mulyadi. 2010. Kewirausahaan dan manajemen usaha kecil.
Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar